Laman

Mengenai Saya

Minggu, 20 Februari 2011

PENGHIANAT

PENGHIANAT

Telah cukup lama ku mengenalmu
Menganggapmu diari yang terkunci rapat
Dengan lembar halaman yang menarik
Ku lukiskan kepahitanku untuknya
   Telah ku ukir janji-janji
   Pada lembaran yang makin menipis
   Janji- janji indah
   Tanpa seorang pun mengertinya
Tapi kini janji tinggallah janji
Lembaranmu telah habis
Kuncimu terbuka dengan halaman yang amat terahasia
Isi pun kau sebar bagai iklan pada papan pengumuman
Berpesta lah kau telah menghancurkan ikatan antara aku dia
   Kini semua tau
   Semua tau rahasia kepahitanku,
   Kebecianku padanya, serta semua tentangnya
   Kau telah menghancurkan semua
   Persahabatan, perdamaian, bahkan perasaan
Dirimu adalah PENGHIANAT besar dalam hidup ini
Menusukku secara perlahan
Mencabut tusukan perlahan pula
  Namun, luka itu tetap berbekas
  Tak kan hilang walau kau mencoba untuk menghapusnya
  Kini bekas luka itu selalu ada menemaniku
  Bersama jiwaku yang baru, tanpa bersama PENGHIANAT                                                       sepertimu

                                            By; Nur Fitriani
                                                       T31,2buk4 w4ktu 50123 544t m3n41,212010

GADUH

sebelumnya,,,, puisi ini aku tujukan kepada sesorang yang pernah aku percaya, aku anggap sebagai saudara,... mungkin saat dia membaca ini, ia akan mengira kalau aku sok dsbg... sekarang,,, gak peduli apa kata orang.

GADUH

Kala sendiri di malam sunyi
Kau hadir membuat keramaian
Mengaduh sampai gaduh
Hingga sudut dinginnya malam
    Walaupun dunia telah jauh mencampakkanmu
    Kau tetap menghiasi hatimu
    Bersama keramaian,kegaduhan, dan senyum kesombonganmu
    Aku tahu hatimu galau
    Walau kau menutupinya dengan manis senyuman itu
Keangkuhanmu tiada guna
Kepandaianmu pun telah tercampakkan
Perdamaian tak berarti lagi kini
Tinggal penyesalan yang menyelimutimu

                                                                          By ; Nur fitriani

rahasia di balik rahasia

malam ini langit begitu bersahabat. diiiringi oleh pesona jutaan bintang yang memukau langit, dua sekawan sedang duduk diatas rumput memandangi langit. mereka memang tak pernah ketinggalan moment seperti saat ini. cahaya bulan, jutaan bintang yang bermain mata, serta tiupan angin malam yang sejuk. kedua sekawan ini sangat mencintai bintang. kedua sahabat ini adalah Lina dan Fina yang tengah duduk di bangku SMP. mereka kenal satu sama lain mulai dari mereka TK. untuk mempertahankan persahabatan, tentu saja mereka sering bertengkar. sampai-sampai pernah rebutan cowok. mereka sadar, betapa bodohnya mereka cuma karena 1 orang cowok yang acuh.
oke,, kembali lagi ke malam ini. mereka berdua hanya diam menatap bintangg, seolah berharap ada bintang jatuh. tentu saja harapan yang tak berujung pada kenyataan.
angin mulai bertiup kencang dan tak bersahabat, dalam suasana yang mencekam itu, TAK DISANGKA. ada bintang jatuh. kata orang, bintang yang jatuh bisa mengabulkan permohonan. Lina segera memohon sesuatu, "aku ingin persahabatan ini berlangsung selamanya". Fina pun memohon, " persahabatan ini tidak boleh musnah karena penyakit ini".
tanpa diketahui Lina, ternyata Fina mempunyai penyakit yang sulit untuk disembuhkan. selagi pun bsa, memerlukan biaya yang tak sedikit. sedangkan Fina hanya berasal darikeluarga yang sederhana.
***

   setelah mengucapkan permohonan, Lina dan Fina pulang kerumah mereka. Fina menunggu sampai Lina tak kelihatan lagi punggungnya baru ia pulang. seperti biasanya, saling menunggu sampai tak terlihat dengan bergantian.
setelah Lina jauh, barula Fina pulang. dalam perjalanan pulang kali ini, Lina tampak riang dengan bernyanyi, biasanya ia hanya menatapi jalan dengan pandangan kosong seolah memikirkan penyakit yang dideritanya. sesampainya di depan rumah, Fina tampak melihat ayahnya yang masih membedakan plastik barang bekas. dibedakan antara kardus, dan bahan plastik. di depan rumah, Fina agak sedikit pucat. "kamu kenapa nak ?"tanya ayahnya. "tidak apa2 yah". selama ini ayahnya memang tau tentang penyakit Fina sehingga ayahnya sangat khawatir. sebenarnya ayahnya ingin membawa Fina berobat, tetapi ayahnya ridak mempunyai nanyak uang dan Fina selalu menolak dengan alasan 'lebih baik uang itu untuk keperluan sekolah'.
    keesokan harinya di sekolah Lina tampak curiga terhadap tingkah laku Fina yang seolah menutupi sesuatu. apa Fina tak ma lagi berteman denganku?, atau Fina muak denganku?, atau mungkin ia kesal? tapi knapa tidak crita denganku?. berjuta pertanyaan yang trlintas di benak Lina..hingga akhirnya Lina mencari tau itu,. sampai2 ia mengikuti Fina secara diam2.
    sepulang sekolah, Lina trus mengikuti Fina dari kejauhan. dalam perjalanan pulang, Fina tampak terhenti dari laju jalannya. hidungnya berdarah, mimisan, Fina pingsan. Lina yang dari kejauhan itu menatap sahabatnya dalam2. dan berlari ke arah Fina. menaruhkan kepala Fina di pangkuannya. pada saat itu, detik itu, pada siang hari yang tak bersahabat itu, Fina menitipkan sebuah pesan " MAAF ". apa maksudnya?. Lina tak tau. "Fina, maaf untuk apa?" tanyanya." selama ini aku menyayangi Rama". "rama?". saat itu, di dalam pelukan Lina, Fina pun menghembuskan napas terakhir dalam keadaan yang tenang dan tersenyum.
     Lina puntak henti menangisi sahabatnya itu. yang ia sesali adalah "kenapa harus Rama?"
***

setelh pemakaman Fna selesai,, Lina masih saja menyesali perkataan sahabatnya itu. coba kalau dia bilang dari awal, pasti Lina akan membantu Fina untuk PeDeKaTe dengan Rama walaupun Lina juga menyukainya. Lina terus merenungkan itu. tapi itu tak bisa merubah keadaan.
     ***
waktu terus berjalan. hari ini adalah waktunya Lina untuk mendaftar sekolah yang lebih tinggi, yakni SMA. Lina daftar ke SMA dekat rumahnya. tentu saja tak mudah karena NEM Lina pas-pasan. rata-ratanya saja hanya 78,49. sekolah tempat ia mendaftar ini salah satu sekolah terbaik di kotanya.hari ini adalah haru terakhir mendaftar. nanti sore pengumuman. Lina hanya pasrah. kalau masuk ya bagus deh, kalau nggak yaa, terima nasib aja. siap-siap aja repot cari sekolah lain. setelah ia selasai dari ruang pendaftaran, ia melihat Rama mendaftar di sekolah yang sama. betapa senangnya hati Lina saat itu. rasanya ingin ia tersenyum selebar mungkin. Lina ingin menegur Rama,namun sepertinya Rama sibuk deh. diurungkanlah niatnya itu.
pada saat itu ada seorang lelaki yang datang menghampirinya. ternyata dia temennya Rama. Namanya Ali. Ali pun berkenalan dengan Lina. walaupun Ali nggak setampan Rama, tapi sepertinya ia anak yang baik. Ali sangat sedikit berbeda dengan Rama. Rama yang tampan, yang pintar, yang selalu care, yang selalu menepati janji, anak band pula, tapi tidak sombong. sedangkan Ali adalah sesorang yang tidak bisa dibilang tampan dan tidak juga dibilang buruk,. Ali maniss dengan lesung pipiny yang sangat dalam. bikn geregetan. "rumah kamu dimana Lin?". "didekat sisni kok",jawabnya. "aku anter yaa"."nggak usah". "nggak ap2. temen Rama berarti temen ku juga.lagian gak baik lo cewek pergi sendriian". "yaa. terserah",jawab Lina,.
***
Lina langsung istirahat setelah mendapati dirinya masuk sekolah itu. ternyata Rama dan Ali pun masuk.
besok adlah hari pertama Masa Orientasi Siswa (MOS). begitu banyak yang harus dipersiapkan untuk besok. gila aj !! disuruh bawa terong, bawa kaleng susu yang diisi beras, permen 10 macam, kaos kaki belang2, rambut diikat 5, masih banyak deh pokoknya. Ribet.

hari telah pagi, Lina langsung berangkat ke sekolah. pagi itu Rama menjemputnya pergi sekolah. betapa lucunya Rama pagi ini. " mau kmana Ram? Lucu banget". Rama langsung tertawa kecil," kamu lebih lucu, kaya anak kecil tau!"
mereka sampai pas waktu bel berbunyi. mereka pun masuk kelas. kebetulan Lina, Rama dan Ali sekelas. waktu pemeriksaan perlengkapan, cowok lebih dulu diperiksa. semua lengkap,. sekarang giliran cewek. Lina adalah cewek terakhir yang diperiksa. ternyata Lina lupa membawa kaleng susu yang berisi beras. pertama, Lina dibentak, terus disuruh nyanyi' potong bebek' dengan bibir monyong dan memakai terung sebagai microphone. habislah Lina di tertawakan orang di lapangan. rasanya ingin nangis. namun, tampak Ali dan Rama langsung keluar dari dalam kelas dan mengambil microphone. mereka berebut microphone yang berada sekitar 5 meter didapannya. Rama mendapt duluan " tolong kepada k2k kelas, ini sudah keterlaluan. hentikan perbuatan kalian terhadap gadis itu. saya rela menggantikannya disana". seketika Ali langsung menarik mic itu " ya, saya juga rela menggantikannya,begitukah kalian memperlakukan adek kelas. seperti babu", ucapnya dengan nada memanas. semua mata tertuju pada mereka bertiga. ko ada orang yang mau membela, dan berani sekali mereka bicara pada anggota OSIS yang paling sangar. Lina pun langsung melongok. Kok mereka rela sih ?, tanyanya dalam hati. sebenarnya di fikiran kedua cowok itu ada yang Lina tidak ketahui.

***
2 tahun kemudiann,,,
 disinilah ada rahasia yang tak diketAhui Lina...
dan hari ini adalah akhir dari segalanya..

hari ini adalah hari dimana Lina msuk setelah kenaikan kelas 3. hari ini Lina masuk dengan kondisi mata yang sembab karena menangis semalaman. Lina mengetahui bahwa selama ini Rama dan Ali hanya ingin mempermainkan hati Lina dengan cara sok peduli dengannya. Lina tidak menegur mereka berdua . tampaknya mereka berdua sangat menyesal. nampak dari wajah mereka. dalam situasi seperti saat ini, Lina mengingat Fina, dulu Fina selalu mendengarkan curhatan Lina.
yah,, Lina kangen Fina.. " Fina ?" matanya terbelongok melihat seorang murid baru yang baru memasuki pagar.

murid baru itu menegur Lina , "Lina,,,? apa kabar?"
"ha?? ini beneer Fina??? aku gak mimpi??"
"nggak "
"tapi kan?"
"panjang ceritanya"

disinilah awal dari adanya rahasia dibalik rahasia.

"jadi waktu itu, yang menemui ku saat malam terakhir itu kembaran kamu?? dan yang suka sama Rama kembaran kamu?? dan sebelumnya dia memberi pesan agar kamu nyuruh Rama dan Ali deketin aku?? itu semua permintaan dia??" ucap Lina.
"iya.. makanya, 2 minggu yang lalu Rama cerita kalo dia musuhan sama kamu,. inilah rahasia dibalik rahasia."
" oke, aku nggak marah... yang jelas aku nggak mau kehilangan sahabat seperti kamu."
"oke,, kita selesaikan masalah ini sama Rama dan Ali."

akhirnya mereka berdua menemui Rama dan Ali.
"Rama, aku udah tau semua nya dari Fina. aku minta maaf ya."
"sama-sama Lin, aku juga minta maaf udah buat kamu marah"
"ya nggak ap2"
" oke... sekarang kita makan2 aj deh,,,, merayakan kedatangan Fina..." ceplos Ali
"oke" seru semuanya...

SELESAI