Laman

Mengenai Saya

Minggu, 20 Januari 2013

Dunia dan Retorika



            Kriiiiiing… bel pulang sekolah pun berbunyi. Saat itu Zhafran dan Teguh yang telah lama bersahabatan itu mulai berjalan keluar kelas diiringi Vera dan Nelvi yang sedang sibuk bercanda dibelakangnya. Di saat yang bersamaan, Tiya baru saja keluar dari kelas yang terletak di depan kelas mereka.
Zhafran                       : Guh, sumpah ya. Tadi pelajarannya ribet banget.
Teguh                          : emang pernah kamu anggap pelajaran itu mudah ? (mereka pun tertawa)
            Disaat yang bersamaan, Tiya sedang berlari kencang karena dikejar DwiFeb.
Dwifeb                        : Tiyaaaaa…. (berteriak kesal pada Tiya)
Tiya                             : (terus berlari tanpa melihat kedepan)
            Tanpa sengaja, Tiya menabrak Teguh hingga dia tak bisa lagi menahan berat badannya.  Tiya pun terjatuh.
Tiya : aku tidak sengaja. (mengambil buku yang berhamburan dilantai)
Teguh : (membantu Tiya) iya, tidak apa. Ini bukunya (memandangi Tiya dengan penuh harap dan tersenyum)
Sound lagu Maudy- Tiba-tiba cinta datang
            Tanpa disadari Teguh, Zhafran telah meninggalkan mereka karena sebenarnya ia mencintai Tiya, orang yang juga dicintai oleh sahabatnya tersebut. Zhafran memiilih untuk mengalah demi persahabatannya tersebut.
Zhafran                       : (mundur secara perlahan, pergi dan menghilang)
Teguh                          : Tiya, kamu melihat dimana Zhafran? (celingak-celinguk mencari
   Zhafran)
Tiya                             : Tidak aku tidak melihatnya (ikut mencari)
Teguh                          : Ya sudah kalau begitu, kita pulang barengan saja sekalian kita     
                                    jalan- jalan.  Bagaimana? (berkata sambil memohon)
Tiya                             : Ya, boleh saja. (tersenyum malu-malu dan mengangguk)
Timbulah kesamaan rasa terhadap mereka berdua, disini Teguh memutuskan untuk menyatakan cinta kepada Tiya.

Beberapa bulan kemudian, pelajar kelas XII SMA 02 NAD merayakan kelulusan mereka.
Siswa-siswi                 : Horeeeeee.. Lulussss!!!!! (bersorak-sorak dan melempar topi)
Zhafran                       : (menjauh dari kerumunan anak-anak sekolah tersebut)
Teguh                          : (mencari-cari Zhafran)
Datanglah Ibu Zhafran yang mengajak Zhafran untuk pergi tinggal bersama Ayahnya di Palestina, karena keluarganya telah bangkrut di Aceh.
Ghina                          : Zhafran, mari kita pergi sekarang nak. Ayah telah menunggu kita disana
  (memegang bahu Zhafran, berusaha memujuk anaknya tersebut)
Zhafran                       : Tapi bu, aku harus pamit dulu dengan Teguh dan Tiya
Teguh                          : (berjalan ke arah Zhafran diikuti oleh langkah kaki Tiya)
Zhafran, aku mencarimu kemana-mana. Kau tampak murung, ada apa?  Bukannya kita sedang kelulusan? (menepuk bahu Zhafran)
                                     maaf saya baru tau kalau tante disini (menyalami)
Zhafran                       : Teguh, aku akan pindah ke Palestina pergi menyusul Ayahku, sampai
bertemu lagi suatu saat. (merangkul Teguh dan langsung meninggalkan  sekolah)
Teguh dan Tiya           : (melambaikan tangan ke arah Zhafran)
Lagu Ipank – Sahabat Kecil
Beberapa bulan kemudian…
            Hari itu 26 Desember 2004 Teguh mengajak Tiya kerumahnya untuk menemui orang tuanya. Pada saat itu, terjadilah gempa dasyat yang membuat semua orang panik hingga menimbulkan tsunami.

Effect Sound : suara getaran gempa, suara orang berteriak panik, suara anak kecil nangis, teriakan, suara air tsunami.

            Keadaan setelah itu menjadi porak poranda. Semua mayat telah berserakan. Teguh yang saat itu terbangun melihat orangtuanya dan Tiya telah meninggal.
Sound effect : Sherina

9 tahun kemudian…
Teguh menjadi seorang relawan asal Aceh, karena hanya pekerjaan inilah yang membuatnya mengabdi karena ditinggal oleh keluarga dan pacarnya akibat Tsunami Aceh 2006.
Rumah Teguh.
Teguh                          : (menghidupkan komputernya, menunggu seorang teman dari Palestina yang                                    beberapa hari ini online dengannya)
Zhafran                       : (melakukan hal yang sama dengan Teguh )
Teguh                          : Assalamualaikum. How about the situation there ? is that just like      yesterday ?
Zhafran                       : Ya. Gaza still like as ussual. There is War everywhere.
Teguh                          : I hope I can go there to help your country.
Zhafran                       : I hope too. Thank’s Indonesia.

Pada saat Teguh selesai chatting dengan Mr. Palestina, ia mendapat telepon dari bosnya.
Teguh                          : Assalamualaikum, ada apa pak?
Teguh                          : Palestina? Kapan pak?
Teguh                          : Iya pak, akan saya laksanakan.
Tut tut tut….

Keesokan harinya…
sound effect : Suara pesawat landing.
Setelah menempuh perjalanan cukup lama, akhirnya Teguh tiba di Palestina. Ia menunggu jemputan sambil duduk dan menelpon Zhafran.
Teguh                          :Assalamualaikum Mr., I’m at Yasser Arafat International Airport. May I know your address?
Mr. Palerstina              : Oh sure. Nama saya Zhafran, saya pernah bersekolah di Aceh beberapa
    tahun yang lalu. Saya tinggal di daerah Gaza, Palestina.........................
Teguh                          : Zhafran? Apakah anda Zhafran teman lama saya? (pembicaraan
    terputus)
Terdengar handphone Zhafran jatuh, adanya suara ledakan bom, senjata-senjata dan teriakan membuat ricuh percakapan tersebut. Teguh tampak cemas karena ia yakin bahwa Mr. Palestina yang selama ini menemani ia dalam sepi adalah Zhafran teman ia di Aceh. Televisi diruang tunggu tersebut menyiarkan berita bahwa telah terjadi bentrok hebat dijalur Gaza. Tampa berpikir panjang, Teguh langsung bergegas pergi bersama rombongan sukarelawan lain dari Indonesia.

Gaza
Sound effect : suara bom, jeritan anak-anak palestina, suara tembakan.
            Para tentara Israel mulai menghancurkan tanah Gaza dengan bom dan pemberontakan, termasuk dirumah Zhafran. Zhafran pun tertembak dan terjatuh sekarat. Korban yang lain pun tertembak dengan baju yang berlumuran darah. Saat Teguh sampai di Gaza, ia mulai menyadari bahwa Zhafran adalah sahabatnya waktu SMA.

Teguh : Zhafran ? (menghampiri Zhafran dan mengambil tembakan di tangan Zhafran )
            Teguh pun melawan pemberontak Israel yang ada disekitar mereka, sementara relawan yang lain sibuk mengurusi korban lain yang masih selamat dan mencoba menenangkan korban yang panik.
            Saat teguh kembali ke tempat korban, Zhafran sudah tak bernyawa lagi, teguh pun berteriak.
END
 Semua : menyanyikan lagu we will not go down ( Gaza Tonight)
A blinding flash of white light
Lit up the sky over Gaza tonight
People running for cover
Not knowing whether they’re dead or alive
They came with their tanks and their planes
With ravaging fiery flames
And nothing remains
Just a voice rising up in the smoky haze
We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight
Women and children alike
Murdered and massacred night after night
While the so-called leaders of countries afar
Debated on who’s wrong or right
But their powerless words were in vain
And the bombs fell down like acid rain
But through the tears and the blood and the pain
You can still hear that voice through the smoky haze
We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight




Tidak ada komentar:

Posting Komentar